SBMPTN - Kampus manapun, kamu punya peluang yang sama untuk sukses

Saya tertarik dengan tulisan Rizky Syaiful 2013 lalu, kurang lebih isinya begini :

Kuliah S1 cuma 4 tahun. Karir hidupmu bisa > 50
Dan, relatif, juga pada kebanyakan kasus, tidak terlalu signifikan, >50 tahun itu dipengaruhi oleh DIMANA 4 tahun itu.
Posisi di 4 tahun itu memang agak sedikit berpengaruh pada kondisi kamu di tahun ke 5
Tapi nasib kamu di tahun ke 6, sampai tahun >50, semua ada ditangan kamu, Kampus manapun, kamu punya peluang yang mendekati sama untuk sukses.

Sebagian besar anak SMA menginginkan kuliah di Universitas Negeri dan punya kampus idaman yang mati-matian diperjuangkan untuk dituju.
Hari pengumuman SNMPTN dan SBMPTN seolah menjadi hari keputusan masa depan mereka.
Saya selalu bilang ke anak-anak saya, tahun-tahun kalian duduk di bangku SMA itu adalah tahun-tahun yang menetukan masa depan kalian, mau kuliah dimana, mau jadi apa? Semuanya ditentukan saat kalian SMA. Kalau tahun-tahun SMA mu baik, kemungkinan besar bisa lolos ke kampus negeri idaman. Tapi kalau tahun-tahun SMA mu amburadul, sulit kamu bersaing dengan anak-anak SMA dari seluruh Indonesia.
Selain itu, Pintar saja tidak cukup, tapi kalian harus cerdas berstrategi, karena bersaing di SNMPT dan SBMPTN butuh strategi yang matang. Strategi dalam melihat peluang dan mengukur kemampuan diri sendiri, sehingga tidak salah pilih kampus dan program studi yang tidak sesuai dengan kemampuan diri sendiri.
SNMPTN sudah berlalu.
SBMPTN sudah didepan mata, ayoo belajar yang baik, perbaiki kwalitas diri, perbaiki hubungan dengan Tuhan yang mungkin selama ini agak ‘renggang’, mintalah kemudahan dan kesehatan dalam menghadapi ujian nanti dan yang paling penting, perbaiki hubungan dengan IBU mu, mintalah restu dari Ibumu atas pilihan program study-mu, apabila saat SNMPTN kemarin sempat bersitegang dengan Ibu mu karena perbedaan minat pilihan program study, mintalah maaf, jelaskan alasannya mengapa kamu memilih program study yang kamu pilih sekarang ini. Mungkin Ibumu tidak seluas kamu dalam mencari informasi, tapi percayalah, Ibumu hanya menginginkan yang terbaik untuk masa depanmu.

Kembali ke tulisan mas Rizky Syaiful diatas, apakah kamu paham Dek?
Point-nya, dimanapun kamu berkuliah (swasta ataupun negeri), semua sama-sama punya peluang sukses dimasa depan. Semuanya tergantung dirimu bagaimana mempertajam kamampuanmu ditahun berikutnya, yang pada akhirnya itulah yang menentukan kesuksesan kamu dimasa depan, bukan tergantung dari kampus mana kamu lulus.

Kemudian bagaimana dengan anak-anak yang kurang beruntung, tidak bisa kuliah?
Okay, kamu juga sama-sama punya peluang untuk sukses. Asalkan perbaiki kualitas diri, bekerja dari nol, ambil setiap peluang yang ada, dalam hal ini bila kamu mendapat pekerjaan apapun, ambil, asalkan halal, belajar hidup dari situ, hitung-hitung kamu mencuri start , dimana yang lain masih kuliah, kamu sudah bekerja. Lahap semua ilmu yg ada ditempat kamu bekerja. Jangan terpaku di satu tempat kerja, cari peluang untuk lompat ketempat yang lebih baik dan prospeknya baik. Ketika uangmu cukup, kamu bisa mendaftar di universitas terbuka atau universitas manapun yang memungkinkan kamu untuk bekerja sambil kuliah. 
4 tahun temanmu kuliah, 4 tahun kamu belajar hidup, dan bukan tidak mungkin kamu bisa menyalip mereka, asalkan kamu tekun, jujur dan sungguh-sungguh.
Allah menghargai setiap usaha dan jerih payah yang kita keluarkan. Hasil baik yang akan kamu dapat kelak, adalah penghargaan Allah atas usahamu tersebut.

Saya tulis ini berdasarkan pengalaman serta melihat kehidupan seorang teman yang berusaha dari nol sampai menjadi salah satu pimpinan di perusahaan PMA di Jakarta.

Semangat ya dek!
Siapapun kamu, kaya atau miskin, kamu berhak sukses!






Komentar