I DON’T CARE ANYMORE !

...Well you can tell everyone I'm a down disgrace, drag my name all over the place. I don't care anymore.
You can tell everybody 'bout the state I'm in, You won't catch me crying 'cos I just can't win. I don't care anymore.
I don't care what you say, I don't play the same games you play.
'Cos I've been talking to the people that you call your friends and it seems to me there's a means to an end, they don't care anymore.
And as for me I can sit here and by my time , I got nothing to lose if I speak my mind. I don't care anymore.
I don't care what you say, we never played by the same rules anyway.
I won't be there anymore. Get out of my way, let me by. I got better things to do with my time. I don't care anymore.
Well, I don't care now what you say.  ‘Cos every day I'm feeling fine with myself and I don't care now what you say. Hey, I'll do alright by myself.  'Cos I know.

'Cos I remember all the times I tried so hard and you laughed in my face 'cause you held all the cards. I don't care anymore.
And I really ain't bothered what you think of me, 'cos all I want of you is just a let me be. I don't care anymore.
I don't care what you say, I never did believe you much anyway.

I won't be there no more. I don't care no more
Do you listening?  
I DON’T  CARE NO MORE!
Do you hear ? I DON’T CARE ANYMORE!
NO MORE !

Saya lagi bête menghadapi orang yang sangat jahat pada saya.

Ada orang yang sangat kejam, tidak bisa mengendalikan kejahatannya.  Semua  caci maki, sumpah serapah, fitnah, hujatan dan hinaan ditumpahkan semua dari mulutnya, layaknya memuntahkan isi perutnya yang kotor tanpa terkendali.
Dia menjangkau siapa saja yang dia bisa jangkau untuk menghujat , memfitnah dan menghina saya bahkan dengan kalimat-kalimat keji yang sangat tidak pantas didengar. 
Sebagian besar orang yang mendengar hujatan, cacian dan fitnahan tentunya lebih melihat bukti dengan sikap dan keseharian saya yang sebenarnya, atau bahkan sebagian tidak peduli dengan ‘ocehan’ orang kejam tersebut . Akan tetapi ada segelintir orang yang justru memakai orang tersebut untuk menumpahkan kedengkiannya terhadap saya.
Mereka berkolaburasi bahu membahu dalam berbuat kejahatan, saling bertukar informasi ‘yang mereka anggap benar sendiri’ untuk kemudian ditumpahkan kepada siapa saja yang ditemui. Bahkan kepada saya, kepada keluarga saya, caci maki dan hinaan penuh dendam ditumpahkan tak terkendali, layaknya memuntahkan isi perut yang kotor tak terkendali.

Orang tersebut tidak pernah berpikir bahwa dunia dan seluruh isinya ini ada yang mengatur, Allah Azza Wa Jalla.
Orang tersebut tidak pernah berpikir bahwa apa yg sudah menimpanya adalah teguran dari Allah atas perbuatannya.
Mungkin dia tidak pernah dengar tausiah ustad mengenai  kisah Rasulllulah ketika naik ke Sidratul Muntaha dalam perjalanan Isra Mirad. Kala itu Rasullulah melihat cahaya biru dari bumi naik ke langit, disusul kemudian turun cahaya biru dari langit menuju bumi. Rasullulah bertanya kepada malaikat Jibril, apakah itu?  Jibril menjawab bahwa itu adalah amal perbuatan manusia di bumi, dan langsung mendapat balasan dari Allah.
Begitu juga perbuatan jahat manusia akan mendapat balasan setimpal dari Allah.
Tampaknya orang ini tidak cukup berfikir dengan apa yang sudah menimpanya selama ini. Harusnya dia bertanya pada diri sendiri : Apa yang sudah saya perbuat?? Kemudian koreksi diri dan menyadari bahwa hal tersbut adalah teguran dari Allah. Akan tetapi orang ini tidak pernah menyadari hal itu, semua kejadian yang menimpa dirinya justru dicarikan kambing hitam, siapa yg menyebabkan dia begini, kemudian malah memperuncing taring dan tanduk Da’jal nya untuk tambah mencengkeram saya.

QS Al A’raaf (7) 47.
"Ya Allah, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang yang zalim tersebut".

Teringat sebuah kisah yang belum lama ini sempat  saya baca tentang sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Hazrat Ali. Pada suatu ketika di hujat, dicaci maki, dan dihina dengan kejam. Awalnya beliau masih bisa menahan diri, tapi akhirnya meluap juga dan membalas cacian itu. Saat melihat sahabatnya mulai membalas dan marah, Nabi yang sejak awal ada disana mulai bangkit dan meninggalkan tempat itu.
Pada sore harinya Ali bertemu dengan Nabi dan menegur, “Ya Rabbi, mengapa Engkau meninggalkan aku saat aku dihujat dan dihina?”
Nabi menjawab, “Sahabatku, saat engkau dihina dan dihujat kamu tidak membalas, Aku begitu bangga padamu. Dan saat itu aku melihat sepuluh Malaikat melindungi kamu. Tetapi saat kamu mulai membalas hujatan orang itu para Malaikat pun meninggalkan kamu. Aku pun meninggalkan kamu! ”
Dan Ali pun menyesal!

Semoga saya dijagai oleh 10 malaikat, sehingga tidak bisa orang itu menzholimi saya terus menerus.
Aku berlindung pada Allah dari siapa saja yang bahu membahu berbuat kejahatan, baik itu dari golongan jin ataupun manusia.

Aamiin ya Robb.




Komentar

niawashi mengatakan…
U welcome mom .. Semoga Alloh senantiasa menjaga ibu dengan para malaikatNya. Biasanya orang seperti itu sudah tahu kesalahannya sendiri. Nanti juga akan melukai dirinya sendiri.

Have good spirit ibu..hugs..
Eny DArief mengatakan…
Aamiin.
Tksh ya Nia