Perpanjang SIM A vs Sepatu boots
Perpanjang
SIM apabila belum expired sangat mudah dan cepat. Hanya perlu waktu tidak lebih
dari 30 menit.
Entah
karena saya datang kepagian atau memang begitu prosesnya, yang pasti semuanya
cepat dan tidak bertele-tele.
Biaya proses
keseluruhan sbb :
o
Administrasi
perpanjangan SIM = Rp 80.000
o
Asuransi
SIM = Rp 30.000,-
o
Biaya
cek penglihatan = Rp 20.000,-
o
Administrasi
formulir = Rp 20.000,-
Total
= Rp 150.000,-
Saya
datang jam 8:30 ke SAMSAT Kebon Nanas - Jakarta Timur.
“Selamat pagi
Pak” saya menyapa kepada 2 bapak petugas yang duduk dipintu masuk.
“Perpanjang
SIM A pak”
“Sudah ada
copy KTP dan SIM? Kalau belum ada silahkan photo copy dulu di samping gedung
ini”
“Ada pak” Saya
menyerahkan 2 set copy KTP dan SIM plus asli KTP dan asli SIM. Semua dokumen
tersebut di stapler jadi satu
“Mau diurus
sendiri atau kami urus? Ibu tinggal duduk di photo”
Saya melihat
sekeliling, hanya 2 orang yang kelihatan sedang mengurus SIM juga, kemudian
saya memutuskan.
“Saya urus
sendiri saja pak”
“Silahkan ibu
menuju loket asuransi kemudian cek kesehatan”
Denger
kata-kata “cek kesehatan” saya kebayang ribetnya.
§ Saya menuju
loket asuransi, bayar Rp 30.000,-, dikasih kartu asuransi.
§ Kemudian menuju
ruang pemeriksaan penglihatan. Diruang pemeriksaan tersebut hanya ada meja
kerja kecil dengan seorang ibu petugas administrasi, sama sekali tidak ada
alat-alat kedokteran yang akan memeriksa mata saya. Saya hanya disuruh baca beberapa angka pada
buku yang ditunjukkan, kemudian bayar Rp 20.000,- dikasih selembar keterangan. ….ternyata
simple tidak seribet yang dibayangkan.
§ Menuju loket
BRI, bayar administrasi perpanjangan SIM Rp 80.000,-, dikasih print out
pembayaran.
§ Menuju loket
1, bayar Rp 20.000,-, dikasih formulir, setelah diisi dikembalikan ke loket.
§ Menunggu
dipanggil dari loket 2 untuk pengembalian KTP asli saya. Menunggu sebentar,
kemudian KTP dikembalikan, diberikan secarik kertas untuk poto dan sidik jari.
§ Menunggu
dipanggil untuk poto dan sidik jari
§ Photo dan
sidik jari selesai, 5 menit kemudian SIM yang baru selesai, diserahkan kepada
saya.
Saya
tersenyum memandang-mandang SIM A baru saya.
“Sudah selesai
Bu” seorang Bapak petugas yang tadi duduk didepan menyapa saya
“Sudah pak,
terima kasih”
“Sepatunya
bagus bu, Ibu biker ya?”
“Terima kasih,
tapi saya bukan biker. Memang sudah saya rencanakan pake boots pak, karena beberapa
sepatu pantofel saya taruh di kantor, yang penting nggak nyeker ya pak”
“Sepatunya
kuat ya buk, kayak rocker..” salah seorang pembuat SIM nimbrung
“Iyah
pak, kalo ada kebakaran larinya bisa cepet” saya menjawab asal.
Hihihih…
ada-ada ajah.. sepatu boots saya lah di komentarin. Mungkin mereka ga pernah
liat ibu-ibu berhijab pake boots canvas seperti saya kali yah…
Komentar
Tahun lalu saya juga perpanjang SIM A. Mudah dan lancar, ndak pakai lama .. beda wilayah beda harga ya bu. Saya malah sebaliknya, hanya foto dan sidik jari tok .. 10 menit aja, buat mba cantik. Yang lama malah perpanjang KTP!
Pak polisi kumisnya seperti pak Raden loh ..
KTP sejak ada Jokowi sudah lupamayan ok. saya urus KTP yang hilang hanya 10 menit prosesnya, tapi KTPnya jadinya besokannya.
Inget waktu urus SKLD lalu, polisi yang jaga didepan gerbang masuk sangat ramah menanyakan keperluan saya plus basa-basi ramah lainnya.. hahahah.. saktu itu saya ga mudeng apa yang diomongin polisi tersebut, soale saya terpaku dengan giginya yang pake behel (mirip behel anak saya).
Sampe dalam ruangan tempat pengurusan SKLD saya ngomong begini kesuami saya :
"itu polisi kalo ada perang pasti repot sendiri ngurusin behelnya"
"hahahah... kamu jauh amat mikirnya, babe"