Disini ada Setan


"Jadi sebenernya namanya Diarno atau Giarno sih Ma?"
"Teman-temannya gak ada yang tau tuh, waktu mama cari nama Giarno, mereka taunya nama Diar"
"Ya berati namanya Diarno donk mah.. bukan Giarno"
"Mama sukanya manggil Giarno, lebih cocok"
"Hahaha.. mama kok maksa sih.. tapi memang lebih cocok namanya Giarno"

***
BUKAN.. bukan si Giarno setannya.

Giarno pekerja bengkel Las yang saya panggil kerumah untuk masang teralis besi di tembok rumah saya yang berbatasan dengan rumah kosong di sebelah rumah.

Rumah sebelah sudah lama kosong  tidak ada satu orangpun yang datang menengok rumah itu, seolah rumah itu tidak ada yang memiliki. Penghuni terakhir sekitar satu tahun lalu, sebuah keluarga yang isinya banyak (ada kakek, nenek, anak, mantu, cucu, bibi), mereka pindah begitu saja tanpa basa-basi kepada tetangga, meninggalkan rumah begitu saja dalam kondisi pagar dibiarkan terbuka, bohlam teras dicopot dibawa serta pindah.
Pintu pagarnya kelihatannya ada masalah, tidak bisa ditutup, selalu terbuka sendiri. Saya pikir ini memancing orang jahat untuk masuk bersembunyi di rumah itu, kemudian malam harinya melompati tembok pembatas yang langsung carport rumah saya.. hiyyy ngebayangin hal itu saya takut.
Maka saya inisiatif belikan gembok dan pasangkan lampu bohlam untuk teras rumah tersebut.

Di depan rumah saya dan rumah kosong itu ada kebun kosong dengan pohon-pohon bambu menjorok ke jalan.  Lampu jalananpun tidak banyak membantu kesunyian jalan depan rumah kami terutama malam hari.
Dari lantai atas rumah, yang kebetulan itu kamar saya, saya sering mendengar bunyi-bunyian ‘dag-dug-dag-dug’ seperti orang sedang memukul-mukul dan menggaruk-garuk tembok, terutama tengah malam.
Saya tahu saya sering sensitif dengan setan, saya bisa merasakan apa bila ada ‘hal lain’ didekat saya. Biasanya saya hanya bisa merasakan sekelebat-sekelebat bayangan hitam disekitar saya (bilamana ‘mereka’ ada). Bahkan saya pernah merasa bayangan itu seperti menabrak saya, tembus seperti ada angin diwajah saya. 

Cerita bertahun-tahun lalu.. saat Mall Klender baru dibangun kembali setelah kebakaran kerusuhan Mei 1998, saya sering main di zona mainan disitu, masih sepi belum banyak pengunjung, tapi anehnya saya merasa disekeliling saya ramai. Saya penasaran saya pelototin semua area, memang beneran sepi. Tapi banyak banget sekelebatan hitam dan suara seperti riuh disitu. 

Di rumah lama kami, saya pernah juga diperdaya hal gaib.
Saya mau tidak percaya, tapi ada bukti yang bisa dillihat.
Ceritanya begini, waktu itu mau magrib, saya naik ke tempat jemuran di lantai atas dak jemuran untuk mengambil pakaian-pakain kering setelah dijemur, karena banyak, maka saya perlu dua kali turun naik membawa jemuran ke bawah. Saat kedua kali naik itulah, saya menemukan kembang kuburan (yang biasa dipakai buat tabur ziarah) dalam jumlah yang banyak, berkumpul ditengah lantai jemuran. Saya panik dan lari kebawah mengajak asisten rumah tangga saya naik, tapi sesaat kami naik, kembang kuburan itu sudah berantakan seperti tertiup angin dan jumlahnya tinggal sedikit.

Saya reflek berteriak :

“Hoyyyyy… siapa disitu?? KELUAR!!!” 
“Setan, manusia atau apapun KELUAR!!!"

Senyap. Saya tunggu beberapa menit, tetap senyap.

Saya merasa dipermainkan karena jarak antara naik turun itu gak sampe satu menit, bagaimana ‘seseorang’ bisa menaruh kembang kuburan  secepat itu kemudian dalam hitungan detik mengacak-ngacaknya dan mengambilnya?
Bila mereka ‘manusia’ bagaimana mereka mencapai lantai jemuran itu? Itu letaknya di atas bagian belakang rumah kami, dan sekitarnya genteng terbuka yg bisa dilihat dari jalan yang ramai, jadi gak mungkin ada orang yang sudah sembunyi di genteng, sebelumnya.

Sampai sekarang saya tidak tahu apakah maksud semua itu, saya hanya merasa ada hal gaib yang terjadi saat itu.
Besoknya semua anggota keluarga, kecuali saya, menderita sakit yang sama, panas, menggigil dan perut kembung. Saya tidak tahu apakah hal tersebut ada hubungannya dengan peristiwa sore itu atau tidak. Yang jelas saya jadi sangat repot karena harus bekerja dan mengurus anggota keluarga yang sakit pula.

***

Kembali ke cerita rumah kosong sebelah rumah saya sekarang ini. Tiga hari lalu, ketika anak saya berjalan kaki dari gerbang kompleks, sepulang bimbel, anak saya melihat sosok manusia masuk menuju rumah itu menembus pagar yang terkunci, masuk tanpa halangan, tanpa harus buka kunci gembok, sosoknya bisa menembus pagar besi.
Tanpa harus diperdebatkan, kami pastikan sosok itu adalah SETAN, yang mencoba menakut-nakuti manusia.
Tapi kami tidak takut Weeeee…  
Saya memutuskan panggil tukang las si Giarno, untuk pasang teralis besi di tembok pembatas rumah saya dan rumah kosong itu, bukan karena takut setan, kami hanya takut manusia jahat yang bisa saja lompat dari rumah kosong itu ke rumah kami. Sebab setan tidak perlu obeng, las atau apapun untuk membongkar teralis, buktinya dia bisa masuk rumah sebelah menembus pagar.

Kesimpulannya, setan tidak memperlihatkan diri seperti "CILUUK BAA!" wakk wawwww...

Komentar

niawashi mengatakan…
Ibu bisa aja.
curcolnya persis sebelah rumah nia bu.. kosong tak berpenghuni. Karena kosong sekitar 4th an.. penghuninya pun beralih. Dan benar adanya suka dag-dug.
Jangan lupa selalu lindungi diri dengan ayat kursi dan bacakan ditempat.
Semoga kita senantiasa dalam lindunganNya dan dijauhkan dari hal-hal yang ghoib.