Suatu Pagi di Terminal Bus Rawamangun
Baru saja masuk
parkir di area Damri terminal bus Rawamangun, buka bagasi, kemudian seseorang
tiba-tiba saja menghampiri dan dengan sigap meraih koper dari dalam bagasi
mobil, kemudian menurunkannya.
(Hanya)
selintas (saja), Iblis dalam diri saya meyeringai :
"Buset dah Porter! Gue ga perlu! Yang
bener aja ! Cuma 5 langkah ke bus!"
Kalau pernah parkir di area Damri terminal bus Rawamangun akan tau bagaimana (sedekat apa) jarak antara parkir mobil dan bus Damri mangkal berjejer.
Tapi kemudian Malaikat membisikkan ditelinga saya :
"Ini dia ladang amal, kesempatan
bersedekah"
Saya tatap bapak tua berseragam porter
tersebut, kucel , kurus, wajahnya bikin kasihan
"Sekedarnya aja bu"
"Ya Oke lah pak, silahkan"
Kemudian dia menyeret koper dan saya
mengikuti dari belakang.
Lalu,
"Ini pak, terima kasih" sambil saya memberikan dua lembar sepuluh
ribuan kepadanya
"Ya Allah.. Alhamdulillah"
Upps! kaget
saya lihat reaksi nya. Wajahnya tersenyum lebar sambil mengusapkan lembaran
uang itu ke wajahnya.
Sambil nyetir
pulang, pikiran-pikiran saya bermain...
Mungkin dari
pagi tidak ada yang mau pakai jasa porter Bapak tersebut
Mungkin
lembaran Rupiah itu merupakan uang pertama yang dia terima dari tadi pagi (atau
mungkin dari tadi malam)
Mungkin
keluarganya sedang menunggu dan membutuhkan uang banyak
... dan
mungkin-mungkin yang lainnya.
Siapapun yang
datang kepada kita, bukanlah hanya kebetulan semata, ada sesuatu yang
menggerakkannya, Dzat yang maha kuasa. Termasuk bapak tua Porter ini, karena
ada rezekinya yang dititipkan melalui saya, seperti yang terdapat dalam
Al-Quran Nul Karim.
Surah
Adz-Dzariyat: 19
Saya bersyukur
pagi ini saya dapat menghadirkan senyum di wajah bapak porter ini.
Dengan
bersyukur saya merasa bahagia.
Petikan dari Surah al-Naml, ayat 40 :
"Barang siapa
yang bersyukur maka hal itu untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barang siapa
yang ingkar maka sesungguhnya Tuhan itu Maha Kaya dan Maha Mulia."
Komentar