Mama & Karina (1)

Perjalanan bawa anak balita tentunya tidak cukup hanya bawa baju yang nempel dibadan, pasti diiringi dengan gembolan tas, isi baju salin, susu, makanan kecil, obat-obatan ringan, dlsb. Saya mah selalu bikin check list meskipun jalannya hanya Kampung  Melayu- Senen.
Cukup bahkan sangat repot bila jalannya naik angkot.
Bawa balita saja sudah repot tambah gembolan-nya.

Karina saat kecil, 2 tahun, pernah saya ajak naik mikrolet ke rumah teman untuk menghadiri pesta Ultah anaknya.
Perjalanan lumayan jauh sih untuk ukuran balita, naik angkot pula, Kampung Melayu – Senen.
Entah karena mikrolet jalannya ngepot, atau entah karena memang jarak tempuhnya kejauhan, Karina (maaf) muntah.  Basah-lah sebagian bajunya.

“Bang stop-stop, saya turun disini”
Saya tidak bermaksud melanjutkan perjalanan, baiknya balik pulang saja, daripada Karina masuk angin.

Karena bawa gembolan, dan ga mungkin turun sekaligus sambil gendong Karina, sambil bawa gembolan, maka saya turunkan Karina dulu, kemudian saya masuk ke Mikrolet lagi ambil gembolan dimaksud, dibantu penumpang lain.

Tiba-tiba Karina menjerit sekencang-kencangnya, nangis

“mamaaaaa jangan tinggalin Inaaaa, mamaaaaa jangan tinggalin Inaaaaa…”

Saya kaget lihat reaksi Karina kecil yang panic sampe muter-muter ditempat.

Kira-kira yang dikepala Karina saat itu : Mama turunin Karina ditengah jalan, kemudian mama pergi.

Ya Allah, kasian anakku ketakutan seperti itu  :(



Komentar