Wisata Melbourne : Hosier Lane Street Art


Berjalan kaki seputar Melbourne CBD (Central Business District) sangat menyenangkan, terlebih ketika cuaca bersahabat, menurut saya saat winter waktu yang cocok untuk berkeringat ria sambil cuci mata menyusuri Melbourne CBD, dibanding saat musim panas, ditengah matahari yang terik, tentunya akan bikin cepat lelah.
Perjalanan dimulai dari Clayton berkendara menuju salah satu gedung parkir apartemen di pusat kota, untuk nitip parkir mobil ditempat teman yang tinggal di apartemen tersebut.
Mengingat parkir di area kota ada ketentuan jam-jamnya, seperti area parkir 1 jam, area parkir 2 jam, kalau tidak salah ada yang paling lama sampai 4 jam. Bila kendaraan kita parkir melebihi waktu yang sudah ditentukan, maka ada sanksi yang diberikan. Sedangkan, untuk jalan-jalan santai menyusuri area kota yang lumayan luas, sudah pasti tidak bisa dipastikan berapa jam lamanya. Jadi, keputusan kami ya nebeng parkir di tempat teman.
Just intermeso soal nyetir di Melbourne, meskipun saya terbiasa nyetir mobil di Jakarta, saya tidak diperkenankan nyetir mobil sendiri di Melbourne, karena saya terbiasa sepi, tancap!
Disini bila ada aturan rambu-rambu kecepatan tertentu misal zona 40 km (biasanya di area-area dekat-sekolah), harus taat aturan dengan kecepatan 40 Km, tidak boleh lebih, bila ngebut lebih dari kecepatan yang ditentukan maka akan langsung kejepret kamera, dan surat cinta akan dikirim ke rumah, penalty bisa sampai AU$ 400 (sekitar Rp 4.120.000,- dengan kurs AU$ 1 = Rp 10.300,-) but jumlah denda tergantung dari seberapa berat kesalahannya. Denda harus bayar, kalau ga mau kena point atau SIM nya bahkan ditarik.
Model seperti saya yang bila sepi, tancap! Kebayang, bisa ngebobolin kantong suami hehehe..
Jadi perjalanan menuju pusat kota Melbourne ini saya duduk manis aja disebelah suami tercinta, dan tau-tau sampe. Jadi saya tidak bisa menjawab bila ada yang bertanya “Bagaimana perjalanan dengan Trem?”
Ada trem, bahkan bilamana berpapasan dengan mobil saya, supirnya hanya liatin saja ke saya (apa Lo, apa Lo.. hahhaha), ga jelas!
Saya sempat tanya ke suami :  “kenapa begitu?”
Katanya : “Mungkin dia jarang liat ibu-ibu cakep pake hijab, disini”
Hallahhhhhh..
Kembali ke jalan-jalan di Melbourne CBD. Pertama yang saya cari adalah wisata HOSIER LANE STREET ART.
Sebuah jalan kecil yang kiri kanannya dipenuhi graffiti keren, sangat menarik dan instagramable banget.

Puas jalan-jalan disitu kami lanjut menyusuri jalan-jalan kota, Stasiun Flinders Street yang terkenal, berhenti ditoko bunga disekitar situ, photo-photo.

Add caption

Ketika lapar kami menuju restoran Indonesia di Swanson Street, namanya Nelayan restoran.
"Laper apa Doyan"

Selesai makan dan jalan-jalan, maka lanjut berjalan kaki menuju apartemen teman, dimana tempat mobil kami nebeng parkir.
Segitu dulu ceritanya.
Salam.

Komentar