Postingan

Oleh-oleh Malang : Kecele SEPEDA MONTOR

Gambar
Sebenernya sudah bulan Juni lalu sih oleh-oleh ini saya bawa dari kota Malang, tapi sampai saat ini masih bikin saya senyum-senyum sendiri kalo inget hal tersebut. Cerita ini mengenai kunjungan ke kota Malang beberapa bulan lalu, untuk maksud pendaftaran dan lapor diri anak saya Karina di Universitas Brawijaya , Malang. Jauh sebelum pengumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) keluar, bahkan sebelum ujian negara SMA dilaksanakan ( ini emang lebay banget ), saya sudah ancang-ancang cari tempat kos di kota Malang buat anak saya, salah satunya dengan minta bantuan teman saya dari Kompasiana dengan cara kirim-kiriman pesan inbox. Kok yao yakin banget, bakal bisa kuliah di Universitas Brawijaya. Tapi itulah saya… selalu yakin dan 5 langkah duluan. Kadang sifat saya ini disebelin abege-abege dirumah (dua anak gadis saya) yang sifatnya seperti rata-rata abege pada umumnya. “Mama nyantai aja kaleee..” “Gemana mau nyantai, wong masa depan kalian aja

Anonymous, nggak sopan.

Gambar
pixabay Sebenarnya saya ‘ risih ’ dengan comment-comment dari Anonymous di blog, masuk dengan segubrak pertanyaan, tanpa menyebutkan nama.  Kira-kira sama dengan seperti  ini : Saya sedang menunggu di shelter bus di daerah Rawamangun, kemudian ada yang nyolek tangan saya, kemudian orang tak dikenal tersebut langsung nyerocos begini :  “eh mbak, kalau mau ke Pasar Genjing arahnya kemana? Ada bus yang langsung nggak? Abis naik bus ini trus nyambung naik apa lagi? Kalo mau beli rambutan di Pasar Genjing udah musim belum? Trus rumah makan padang disebelah pasar genjing buka nggak?” Saya, yang kebetulan tinggal di area yang ditanyakan tersebut tentu mengetahui dengan fasih area tersebut dan tentu saja bisa menjawab sebagian besar pertanyaan si   Anonymous shelter tersebut (kecuali soal rambutan, emangnya gue preman pasar yang tahu apa aja yang didagangin pedagang pasar genjing!).  Tapi bagaimana reaksi pertama saya? … Saya akan mengernyitkan alis mata, nyureng , dalem hat

Kejahatan itu namanya FITNAH

Setelah saya menyadari, nama kejahatan itu adalah FITNAH, saya berdo'a : semoga orang yang dihasut segera sadar dan melihat kebenaran A'udzu billahi mina'sy-shaytani 'r-rajim Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dangan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan sebenarnya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. al-Hujurat:6) Anda penebar fitnah, semoga fitnah dikembalikan kepada diri Anda sendiri. Hanya orang yang berpekerti buruk melahirkan perkataan buruk. Orang cerdik tidak sekali-kali mengeluarkan perkataan buruk, itu secara langsung melambangkan keburukan diri sendiri. Aamiin ya Rabb.

Rok seragam kependekan

Gambar
Dulu jamannya saya SMA yang menandakan Gaul atau tidaknya seorang siswa bisa dilihat dari cara kita melinting (melipat keatas) lengan kemeja seragam , satu lintingan artinya Gaul, dua lintingan artinya Gaul banget, tiga lintingan… hahaha... pake tengtop aja sekalian. Saya masuk yang mana???  Liat aja nih poto jaman saya SMA, dan hitung sendiri berapa lintingan di legan kemeja saya. Masih cerita soal seragam SMA, tadi pagi saya ditelpon dari sekolah Vira, gurunya complaint karena Vira rok nya kependekan.   Seragam Vira hari Selasa : kemeja putih  lengan pendek + rok abu-abu panjang semata kaki. Pak Amir : Selamat pagi, Ibu orang tuanya Vira ? Saya : Iya pak, selamat pagi, ada apa dengan anak saya ? (deg-degan nih..) Pak Amir : Hari ini saya melihat Vira memakai rok yang salah Saya : Lha hari ini jadwalnya seragam putih abu-abu kan Pak? Pak Amir : Iya tapi roknya kependekan Saya : Tolong ditanyakan ke Vira rok nya ukurannya apa? Terdengar suara Vi

Bule sukanya muka-muka Pembantu :(

Masyarakat kebanyakan di Indonesia, masih suka risih kalau lihat wanita biasa jalan dengan seorang laki-laki bule, terlebih apabila si wanitanya berpenampilan biasa-biasa saja, dengan kulit geseng (baca eksotik), wajah ndeso ,   dan dengan penampilan seadanya seperti keseharian mereka. Ketika melihat pemandangan itu maka mulut usil mereka segera ramai, yang bilang 'Ayam' lah , 'Bebong' lah dan berbagai macam istilah lain. Belum lagi tatapan sinis dari mereka. Tapi seringnya saya lihat pasangan beda bangsa itu, nyantai saja kayak di pantai , tidak peduli atau memang tidak mendengar, entahlah. Sadis memang kedengarannya, padahal siapa tau wanita-wanita geseng yang menurut mereka berwajah ndeso itu sebenarnya adalah istri dari laki-laki bule tersebut. Dan menurut suaminya tentu saja istrinya ini adalah wanita yang paling cantik dan seksi. Lain hal apabila yang melintas adalah artis wanita cantik nan glamour dengan pasangan bule-nya, malah tidak per