Postingan

SBMPTN sebentar lagi - tips

Nih saya mau berbagi lagi untuk anak-anak kelas XII yang lagi ‘mabok2nya’ belajar demi mengejar Perguruan Tingi Negeri (PTN) impian. Perlu diingat ya, jangan hanya focus belajar untuk UN (Ujian Negara), tapi lebih focuslah belajar untuk SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri), sebab meminjam istilah Vira : ibaratnya soal UN cabenya hanya 1, tapi soal SBMPTN cabenya 99 ! Kebayang betapa susahnya soal-soal di SBMPTN. Selain itu, UN pasti lulus (kalo ga bego-bego amat), SBMPTN?? Wowww ini perlu extra tenaga dan pikiran lahir bathin untuk belajar SBMPTN, bukan hanya siswanya saja, tapi keterlibatan orangtua sangat diperlukan dalam support anak secara mental dan fisik. Berbeda dengan Karina yang sukses lolos SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) 2013 lalu, melenggang ke Universitas Brawijaya, Vira harus setengah mati jungkir balik untuk sampai di ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Vira gagal di SNMPTN pilihan prodi Teknik Geomatika ITS. Terj

Mama & Karina (1)

Perjalanan bawa anak balita tentunya tidak cukup hanya bawa baju yang nempel dibadan, pasti diiringi dengan gembolan tas, isi baju salin, susu, makanan kecil, obat-obatan ringan, dlsb. Saya mah selalu bikin check list meskipun jalannya hanya Kampung  Melayu- Senen. Cukup bahkan sangat repot bila jalannya naik angkot. Bawa balita saja sudah repot tambah gembolan-nya . Karina saat kecil, 2 tahun, pernah saya ajak naik mikrolet ke rumah teman untuk menghadiri pesta Ultah anaknya. Perjalanan lumayan jauh sih untuk ukuran balita, naik angkot pula, Kampung Melayu – Senen. Entah karena mikrolet jalannya ngepot , atau entah karena memang jarak tempuhnya kejauhan, Karina (maaf) muntah.   Basah-lah sebagian bajunya. “Bang stop-stop, saya turun disini” Saya tidak bermaksud melanjutkan perjalanan, baiknya balik pulang saja, daripada Karina masuk angin. Karena bawa gembolan , dan ga mungkin turun sekaligus sambil gendong Karina, sambil bawa gembolan, maka saya turunkan K

Mama & Vira (2)

Satu saat Vira (2 tahun ) bilang : “Ma ayook kita punya adek lagi” Saya : Punya ade lagi kan nggak gampang, sayang Vira : Kan tinggal ambil di pasar tempat daging Saya (tertawa, tapi lanjut ngelurusin) : kan mama ga punya uang untuk ambil ade Vira : Kan bisa gesek (dia selalu lihat mama kalo belanja di supermarket geseeeek kartu kredit terusss.. hahaha) Yang dibayangkan Vira, bayi-bayi lucu berjejer di keramik-keramik los daging, tempat daging sapi di dipajang. Hihihi... kebanyakan diajak kepasar nih anak.

Mama & Vira (1)

Di medsos terutama di group-group WA, baru-baru ini lagi menyebar cerita “cari pembantu” Jadi inget bertahun-tahun lalu, saat Vira masih 5 tahun, baru bisa baca, semua tulisan di jalan dibaca. Suatu saat kami lewat depan BCA, Vira narik-narik tangan saya “Mah yook ambil mbak disitu”. Saya nengok ke arah yang ditunjuk Vira… “BCA Kantor Cabang Pembantu”. Duh Dek , kamu benar itu kantor cabang pembantu, tapi bukan yayasan cari mbak… hahahha :) Dulu (sebelum kami menemukan satu mbak yang namanya Runi, dan dia bekerja pada kami selama hampir 7 tahun), masalah saya selalu pada pembantu yang keluar masuk, jadi posisi kita sering boyongan ke rumah Ibu-ku. Tapi setelah anak-anak mulai sekolah sudah tidak mungkin lagi kita hidup  nomaden  begitu, mau nggak mau harus bertahan di rumah, ada atau tidak ada mbak. Yang jadi korban ya anak-anak, ga ada yang bantuin. Balik lagi ke BCA kantor cabang pembantu… kira-kira yang ada di kepala Vira kecil seperti apa ya kondisi didalam kant

Dibalik demo 4 November

Salah seorang teman yang biasanya bawel di group, dalam 3 hari belakangan ngilang. Disapa ga ada respons. Kuatir terjadi apa-apa sama dia, maklum karena pekerjaannya di jalan. Kemaren sore dia baru mendadak muncul. Alhamdulilah, muncul juga akhirnye lu ‘tong , kemane aje? Katanya sibuk dapet order jahitan baju putih banyaaaakkk, buat yang mau pada demo hari ini. Alhamdulillah… dibalik demo ada rezeki melimpah. Selamat ye ‘tong , situ dapet celah baek dari demo ini. Semoga Negara kita damai, semua pen-demo, aparat dan pemimpin kita dilindungi Allah Subhanahu Wa ta’ala. Aamiin. I love Indonesia I love Jakarta