Postingan

Menampilkan postingan dengan label renungan

Tukang Sol Sepatu Keliling

Tukang sol sepatu itu berhenti mengayuh sepedanya dibelokan jalan, tampak ragu, jalan mana lagi yang harus dilalui. berpapasan jalan dengan saya, berjalan kaki dari Bank Mandiri kompleks,  "Pak sol sepatu ayo ikuti saya, ada sepatu yg butuh diperbaiki" Saya berikan sepasang sepatu lama yg sebenarnya sudah tidak mau saya pakai lagi, agak mangap sol depannya.  Harga sepakat tanpa tawar, dia mulai menjahit sepatu saya.  Dari dalam rumah saya awasi bapak tukang sol sepatu itu bekerja.  Ya Allah.. si bapak kelihatan optimis dengan pekerjaannya, padahal belum tentu dia dapat uang tiap hari, mengingat belum tentu setiap hari ada yang sepatunya rusak.  Dalam hati berkata pada diri sendiri : "Lihat bapak itu, memang kamu pikir berapa dia dapat uang dari kerja jadi tukang sol sepatu ? Belum tentu tiap hari dapat uang, mengayuh sepeda berkeliling ditengah gerimis tidak henti. Bersyukurlah atas limpahan rezeki yang kamu dapat, berbagi selagi masih sanggup berbagi&q

Siapakah orang yang Bangkrut?

“Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" tanya Rasulullah saw.  Para sahabat menjawab: "Orang yang sudah tidak lagi punya uang dan harta benda." Nabi shallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:  “Orang yang bangkrut dari kalangan umatku adalah orang yg nanti pada hari Kiamat datang menghadap Allah dengan membawa pahala shalat, zakat, dan puasa, tapi dia juga pernah mencaci maki, mencela, dan menghina si A.  Dan dia juga pernah menuduh dan memfitnah si B.  Dia juga pernah merampas hak milik si C.  Dia juga pernah melukai dan menumpahkan darah si D.  Bahkan dia juga pernah memukul dan menganiaya si E.  Maka diambillah pahala amal kebaikannya dan diberikan kepada Si A, B, C, D, E yang pernah dizaliminya itu. Apabila seluruh pahala kebaikannya sudah habis, sedangkan tuntutan atas dirinya masih banyak dan belum terpenuhi, maka dosa dan kesalahan orang-orang yg dizaliminya itu ditumpahkan kepadanya. Kemudian dia dilemparkan ke dalam api neraka."  (HR.

PASRAH bukan IKHLAS

Hari ini saya belajar betapa dahyatnya efek dari IKHLAS. Saya tidak bermaksud menggurui, hanya bermaksud sharing tentang apa yang saya rasakan, barangkali bisa berguna buat orang lain. Ketika seseorang menghujam kedengkiannya terhapad saya, menebarkan fitnah tentang saya kepada semua orang, menghasut pimpinan untuk mencabut semua fasilitas saya, dan menghasut pimpinan supaya memberhentikan saya dengan tidak hormat, .. saya menangis berbulan-bulan lamanya, saya berdoa dalam setiap sholat saya. Saya katakan dalam doa, bahwa saya ikhlas dengan cobaan ini, dan itu membuat saya tenang. Tapi saya sadari sekarang ini, ikhlas yang saya ucapkan berbulan-bulan dalam doa dan dalam rasa sakit hati saya, ternyata itu bukanlah IKHLAS, melainkah PASRAH. Karena saya masih mersakan sakit dan tidak rela diperlakukan seperti itu. Ikhlas dalam arti yang sebenarnya, Alhamdulilah, bisa saya capai dan saya rasakan. Ikhlas yang saya rasakan adalah ketika rasa benci dan sakit hati bisa saya lepaskan

Kejahatan itu namanya FITNAH

Setelah saya menyadari, nama kejahatan itu adalah FITNAH, saya berdo'a : semoga orang yang dihasut segera sadar dan melihat kebenaran A'udzu billahi mina'sy-shaytani 'r-rajim Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dangan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan sebenarnya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. al-Hujurat:6) Anda penebar fitnah, semoga fitnah dikembalikan kepada diri Anda sendiri. Hanya orang yang berpekerti buruk melahirkan perkataan buruk. Orang cerdik tidak sekali-kali mengeluarkan perkataan buruk, itu secara langsung melambangkan keburukan diri sendiri. Aamiin ya Rabb.