Postingan

Ba bi bu be bo – Bubabi GONE!

Gambar
pixabay.com Peluru itu mengejar nyonya-nya Ini episode Senjata makan nyonya. Hari-hari di kantor terasa lebih bersahabat setelah Bubabi tidak ada lagi di perusahaan ini. Orang-orang yang selama ini diperalat bubabi untuk menghabisi saya, sekarang bersikap ramah dan sopan kepada saya, paling tidak itu yang bisa terlihat (karena saya tidak bisa melihat hatinya) Orang yang tadinya berkolaburasi dengan bubabi dan menikmati hasil kedengkian bubabi terhadap saya, sekarang ini secara intense berusaha menjelaskan secara explicit kepada saya bahwa dulu dia tidak berkolaburasi dengan bubabi  : “saya juga sering lho di fitnah bubabi” “saya juga sering dikerjai bubabi” “saya juga sering ….” “saya juga sering bla bla bla..” Menunjukkan kepada saya ‘sok merasa senasib’ . Saya hanya menanggapi ocehan orang tersebut, dengan anteng : “Satu-satunya alasan bubabi ‘ngerjai’ saya adalah karena dia iri dengan saya, iri dengan gaji saya, iri dengan fasilitas saya,

PASRAH bukan IKHLAS

Hari ini saya belajar betapa dahyatnya efek dari IKHLAS. Saya tidak bermaksud menggurui, hanya bermaksud sharing tentang apa yang saya rasakan, barangkali bisa berguna buat orang lain. Ketika seseorang menghujam kedengkiannya terhapad saya, menebarkan fitnah tentang saya kepada semua orang, menghasut pimpinan untuk mencabut semua fasilitas saya, dan menghasut pimpinan supaya memberhentikan saya dengan tidak hormat, .. saya menangis berbulan-bulan lamanya, saya berdoa dalam setiap sholat saya. Saya katakan dalam doa, bahwa saya ikhlas dengan cobaan ini, dan itu membuat saya tenang. Tapi saya sadari sekarang ini, ikhlas yang saya ucapkan berbulan-bulan dalam doa dan dalam rasa sakit hati saya, ternyata itu bukanlah IKHLAS, melainkah PASRAH. Karena saya masih mersakan sakit dan tidak rela diperlakukan seperti itu. Ikhlas dalam arti yang sebenarnya, Alhamdulilah, bisa saya capai dan saya rasakan. Ikhlas yang saya rasakan adalah ketika rasa benci dan sakit hati bisa saya lepaskan

Oleh-oleh Malang : Kecele SEPEDA MONTOR

Gambar
Sebenernya sudah bulan Juni lalu sih oleh-oleh ini saya bawa dari kota Malang, tapi sampai saat ini masih bikin saya senyum-senyum sendiri kalo inget hal tersebut. Cerita ini mengenai kunjungan ke kota Malang beberapa bulan lalu, untuk maksud pendaftaran dan lapor diri anak saya Karina di Universitas Brawijaya , Malang. Jauh sebelum pengumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) keluar, bahkan sebelum ujian negara SMA dilaksanakan ( ini emang lebay banget ), saya sudah ancang-ancang cari tempat kos di kota Malang buat anak saya, salah satunya dengan minta bantuan teman saya dari Kompasiana dengan cara kirim-kiriman pesan inbox. Kok yao yakin banget, bakal bisa kuliah di Universitas Brawijaya. Tapi itulah saya… selalu yakin dan 5 langkah duluan. Kadang sifat saya ini disebelin abege-abege dirumah (dua anak gadis saya) yang sifatnya seperti rata-rata abege pada umumnya. “Mama nyantai aja kaleee..” “Gemana mau nyantai, wong masa depan kalian aja

Anonymous, nggak sopan.

Gambar
pixabay Sebenarnya saya ‘ risih ’ dengan comment-comment dari Anonymous di blog, masuk dengan segubrak pertanyaan, tanpa menyebutkan nama.  Kira-kira sama dengan seperti  ini : Saya sedang menunggu di shelter bus di daerah Rawamangun, kemudian ada yang nyolek tangan saya, kemudian orang tak dikenal tersebut langsung nyerocos begini :  “eh mbak, kalau mau ke Pasar Genjing arahnya kemana? Ada bus yang langsung nggak? Abis naik bus ini trus nyambung naik apa lagi? Kalo mau beli rambutan di Pasar Genjing udah musim belum? Trus rumah makan padang disebelah pasar genjing buka nggak?” Saya, yang kebetulan tinggal di area yang ditanyakan tersebut tentu mengetahui dengan fasih area tersebut dan tentu saja bisa menjawab sebagian besar pertanyaan si   Anonymous shelter tersebut (kecuali soal rambutan, emangnya gue preman pasar yang tahu apa aja yang didagangin pedagang pasar genjing!).  Tapi bagaimana reaksi pertama saya? … Saya akan mengernyitkan alis mata, nyureng , dalem hat

Kejahatan itu namanya FITNAH

Setelah saya menyadari, nama kejahatan itu adalah FITNAH, saya berdo'a : semoga orang yang dihasut segera sadar dan melihat kebenaran A'udzu billahi mina'sy-shaytani 'r-rajim Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahim. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dangan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaan sebenarnya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. (QS. al-Hujurat:6) Anda penebar fitnah, semoga fitnah dikembalikan kepada diri Anda sendiri. Hanya orang yang berpekerti buruk melahirkan perkataan buruk. Orang cerdik tidak sekali-kali mengeluarkan perkataan buruk, itu secara langsung melambangkan keburukan diri sendiri. Aamiin ya Rabb.