Postingan

Siapakah orang yang Bangkrut?

“Tahukah kalian, siapakah orang yang bangkrut itu?" tanya Rasulullah saw.  Para sahabat menjawab: "Orang yang sudah tidak lagi punya uang dan harta benda." Nabi shallahu 'alaihi wa Sallam bersabda:  “Orang yang bangkrut dari kalangan umatku adalah orang yg nanti pada hari Kiamat datang menghadap Allah dengan membawa pahala shalat, zakat, dan puasa, tapi dia juga pernah mencaci maki, mencela, dan menghina si A.  Dan dia juga pernah menuduh dan memfitnah si B.  Dia juga pernah merampas hak milik si C.  Dia juga pernah melukai dan menumpahkan darah si D.  Bahkan dia juga pernah memukul dan menganiaya si E.  Maka diambillah pahala amal kebaikannya dan diberikan kepada Si A, B, C, D, E yang pernah dizaliminya itu. Apabila seluruh pahala kebaikannya sudah habis, sedangkan tuntutan atas dirinya masih banyak dan belum terpenuhi, maka dosa dan kesalahan orang-orang yg dizaliminya itu ditumpahkan kepadanya. Kemudian dia dilemparkan ke dalam api neraka."  (HR.

Resep RAWON

Gambar
Bahan-bahan : + 600 gram Daging sapi, potong dadu (saya suka bagian sengkel/paha sapi, karena banyak uratnya). + 1 ½ liter air 2 batang sereh dikeprek 3 cm lengkuas dikeprek 8 lembar daun jeruk  6 tangkai daun bawang, iris 2-3 cm 4 sdm minyak sayur untuk menumis 6 buah Kluwek (pastikan, ambil yang warna isinya hitam legam) 2 kotak kaldu blok rasa sapi 1 sdm air asam jawa 1 sdm Gula pasir Garam secukupnya Bumbu halus : 2 buah cabe merah 10 butir bawang merah ukuran besar 7 siung bawang putih ukuran besar 2 sdt ketumbar sangrai ½ sdt jintan sangrai 2 cm kunyit 5 cm jahe Haluskan terpisah :  Isi buah Kluwek Pelengkap : Taburan bawang goreng Taoge pendek  Daun kemangi Krupuk Emping Telur asin Sambel Cara masak : Siapkan air panas dalam panci Tumis bumbu halus dan Kluwek halus.  Tambahkan Sereh, Lengkuas dan Daun jeruk kedalam tumisan, aduk, dan tumis sampai wangi. Masukan potongan daging, Air asam, Garam, Gula pasir, Kaldu blok. aduk. Tambahk

Ba bi bu be bo – Bubabi GONE!

Gambar
pixabay.com Peluru itu mengejar nyonya-nya Ini episode Senjata makan nyonya. Hari-hari di kantor terasa lebih bersahabat setelah Bubabi tidak ada lagi di perusahaan ini. Orang-orang yang selama ini diperalat bubabi untuk menghabisi saya, sekarang bersikap ramah dan sopan kepada saya, paling tidak itu yang bisa terlihat (karena saya tidak bisa melihat hatinya) Orang yang tadinya berkolaburasi dengan bubabi dan menikmati hasil kedengkian bubabi terhadap saya, sekarang ini secara intense berusaha menjelaskan secara explicit kepada saya bahwa dulu dia tidak berkolaburasi dengan bubabi  : “saya juga sering lho di fitnah bubabi” “saya juga sering dikerjai bubabi” “saya juga sering ….” “saya juga sering bla bla bla..” Menunjukkan kepada saya ‘sok merasa senasib’ . Saya hanya menanggapi ocehan orang tersebut, dengan anteng : “Satu-satunya alasan bubabi ‘ngerjai’ saya adalah karena dia iri dengan saya, iri dengan gaji saya, iri dengan fasilitas saya,

PASRAH bukan IKHLAS

Hari ini saya belajar betapa dahyatnya efek dari IKHLAS. Saya tidak bermaksud menggurui, hanya bermaksud sharing tentang apa yang saya rasakan, barangkali bisa berguna buat orang lain. Ketika seseorang menghujam kedengkiannya terhapad saya, menebarkan fitnah tentang saya kepada semua orang, menghasut pimpinan untuk mencabut semua fasilitas saya, dan menghasut pimpinan supaya memberhentikan saya dengan tidak hormat, .. saya menangis berbulan-bulan lamanya, saya berdoa dalam setiap sholat saya. Saya katakan dalam doa, bahwa saya ikhlas dengan cobaan ini, dan itu membuat saya tenang. Tapi saya sadari sekarang ini, ikhlas yang saya ucapkan berbulan-bulan dalam doa dan dalam rasa sakit hati saya, ternyata itu bukanlah IKHLAS, melainkah PASRAH. Karena saya masih mersakan sakit dan tidak rela diperlakukan seperti itu. Ikhlas dalam arti yang sebenarnya, Alhamdulilah, bisa saya capai dan saya rasakan. Ikhlas yang saya rasakan adalah ketika rasa benci dan sakit hati bisa saya lepaskan

Oleh-oleh Malang : Kecele SEPEDA MONTOR

Gambar
Sebenernya sudah bulan Juni lalu sih oleh-oleh ini saya bawa dari kota Malang, tapi sampai saat ini masih bikin saya senyum-senyum sendiri kalo inget hal tersebut. Cerita ini mengenai kunjungan ke kota Malang beberapa bulan lalu, untuk maksud pendaftaran dan lapor diri anak saya Karina di Universitas Brawijaya , Malang. Jauh sebelum pengumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) keluar, bahkan sebelum ujian negara SMA dilaksanakan ( ini emang lebay banget ), saya sudah ancang-ancang cari tempat kos di kota Malang buat anak saya, salah satunya dengan minta bantuan teman saya dari Kompasiana dengan cara kirim-kiriman pesan inbox. Kok yao yakin banget, bakal bisa kuliah di Universitas Brawijaya. Tapi itulah saya… selalu yakin dan 5 langkah duluan. Kadang sifat saya ini disebelin abege-abege dirumah (dua anak gadis saya) yang sifatnya seperti rata-rata abege pada umumnya. “Mama nyantai aja kaleee..” “Gemana mau nyantai, wong masa depan kalian aja