Postingan

Mama & Vira (1)

Di medsos terutama di group-group WA, baru-baru ini lagi menyebar cerita “cari pembantu” Jadi inget bertahun-tahun lalu, saat Vira masih 5 tahun, baru bisa baca, semua tulisan di jalan dibaca. Suatu saat kami lewat depan BCA, Vira narik-narik tangan saya “Mah yook ambil mbak disitu”. Saya nengok ke arah yang ditunjuk Vira… “BCA Kantor Cabang Pembantu”. Duh Dek , kamu benar itu kantor cabang pembantu, tapi bukan yayasan cari mbak… hahahha :) Dulu (sebelum kami menemukan satu mbak yang namanya Runi, dan dia bekerja pada kami selama hampir 7 tahun), masalah saya selalu pada pembantu yang keluar masuk, jadi posisi kita sering boyongan ke rumah Ibu-ku. Tapi setelah anak-anak mulai sekolah sudah tidak mungkin lagi kita hidup  nomaden  begitu, mau nggak mau harus bertahan di rumah, ada atau tidak ada mbak. Yang jadi korban ya anak-anak, ga ada yang bantuin. Balik lagi ke BCA kantor cabang pembantu… kira-kira yang ada di kepala Vira kecil seperti apa ya kondisi didalam kant

Dibalik demo 4 November

Salah seorang teman yang biasanya bawel di group, dalam 3 hari belakangan ngilang. Disapa ga ada respons. Kuatir terjadi apa-apa sama dia, maklum karena pekerjaannya di jalan. Kemaren sore dia baru mendadak muncul. Alhamdulilah, muncul juga akhirnye lu ‘tong , kemane aje? Katanya sibuk dapet order jahitan baju putih banyaaaakkk, buat yang mau pada demo hari ini. Alhamdulillah… dibalik demo ada rezeki melimpah. Selamat ye ‘tong , situ dapet celah baek dari demo ini. Semoga Negara kita damai, semua pen-demo, aparat dan pemimpin kita dilindungi Allah Subhanahu Wa ta’ala. Aamiin. I love Indonesia I love Jakarta

Main di Blog dapat US$

Siapa yang ga pengen, main sosmed dapat Dollar? “Saya juga mau-lah” Tapi siapa yang ngasih? “ mbah GOOGLE donk!” Sebelum Blogspot seterkenal sekarang, bahkan sebelum Facebook lahir, dulu ada media social yang namanya Multiply. Saya main disitu, aktif nulis di blog-nya dan bisa simpen MP3 dengan kapasitas lumayan gede, sampe akhirnya Multiply tutup dan dengan demikian account saya di Multiply pun tutup. Saya lirik INSTAGRAM, oh NO! itu bukan gue banget! secara saya bukan type yang rajin mamerin photo, dan memang    ga ada yang patut dari saya untuk dipamerin. FACEBOOK , OK lah, untuk mengikat tali silaturahmi teman-teman sekolah dan kuliah, juga teman-teman lama yang ada dihati. Sesekali posting photo OK lah untuk kasih tau ke teman-temen “Hai.. saya baik-baik saja” KASKUS ? Yup, suka! Saya punya account di Kaskus Jual Beli KOMPASIANA.     Setelah beberapa tahun lalu pernah punya account yang kemudian saya non aktifkan karena merasa tidak sreg, mid Des

Sharing : Sedekah itu ajaib !

Ke tika kita berbuat baik dan bersedekah, segala sesuatu yang sudah kita usahakan akan segera mendapatkan hasil baik, seolah rejeki mendatangi kita dari berbagai penjuru. Itu benar! Amazing!

Tumis Pare Cumi Asin

Gambar
Saat cuti sehari dirumah, bosen masak berat, maunya masak yang ringan dan praktis, manfaatin yang ada dikulkas, jadinya ini dia....rasanya Okkk banget... Bahan-bahan : 2 buah Pare segar 1 ons Cumi asin kering ukuran kecil 5 buah Cabe rawit merah, iris sesuai selera 5 siung bawang putih, iris tipis 5 siung bawang merah, iris tipis 1 cm Lengkuas, digeprek 1 cm Jahe, digeprek 3 lembr Daun salam Garam secukupnya ½ sdm gula pasir ½ sdt kaldu bubuk ½ gelas Air matang 2 sdm Minyak untuk menumis Cara masak : 1.        Cuci bersih cumi kering, buang kepalanya. Rendam air panas + 5 menit supaya tidak terlalu asin, tiriskan. 2.        Potong Pare belah dua memanjang, buang biji-nya, iris tipis sesuai selera. Taburi 1 sendok makan garam, remas secukupnya (jangan sampe layu), buang airnya, kemudian cuci bersih, tiriskan, bila masih dirasa pahit, ulangi langkah tsb 2x. 3.        Tumis bawang merah, kemudian masukkan bawang putih, tumis sampai harum. 4.